SOSIALISASI BAGI PEMILIH PEMULA

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sikka mengadakan Sosilisasi Bagi Pemilih Pemula dengan Tema “ MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA MENUJU PEMILUKADA KABUPATEN SIKKA TAHUN 2013 YANG JUJUR, ADIL DAN BERMARTABAT “ bertempat di Aula Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sikka pada tanggal 28 Juli 2012.

Ketua KPU Kabupaten Sikka, Albertus Ben Bao,S.Sos dalam sambutan pembukaan Sosialisasi menekankan pentingnya keterlibatan aktif pemilih pemula dalam Pemilukada karena keberadaannya yang sangat strategis sebagai generasi penerus dan tulangpunggung bangsa dan Negara dimasa depan.

Sosialisasi ini menggunakan metode Simulasi Partisipatif yang didahului dengan pemaparan materi oleh Anggota KPU Kabupaten Sikka dengan materi : Sejarah Pemilu di Indonesia “ dengan nara sumber Theresia G.M Dua Nurak, SH.,MH “Daftar Pemilih Tetap” dengan nara sumber Alfonsus Hilarius Ase, SH.,M.Hum dan “Tata Cara Pemungutan Suara” dengan nara sumber Yulianto Valentino Moan Dereng, SH.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan simulasi Tata Cara Pemungutan Suara dan diskusi yang melibatkan seluruh siswa/I dan guru - guru Pendamping yang juga turut serta dalam sosialisasi tersebut.

Dalam simulasi Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih serta Tata Cara Pemungutan Suara, siswa/I peserta sosialisasi berbagi peran sebagai aparat pemerintah, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten,pengawas, pemantau, PPDP,PPK, PPS dan KPPS dan masyarakat. Hal ini sangat membantu memberikan pemahaman yang komprehensif dari seluruh peserta sosialisasi bagi pemilih pemula ini terutama pemahaman yang komprehensif tentang seluruh tahapan pemilukada khususnya Proses Pemutakhiran Data Dan Daftar Pemilih sampai penetapan Daftar Pemilih Tetap serta Tata Cara Pencoblosan Yang Baik dan Benar dalam Pemilukada dan pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih terutama pemilih pemula dalam pemungutan suara pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2013.

Dalam sambutan penutupnya, ketua KPU Kabupaten Sikka memberi apresiasi kepada seluruh peserta sosialisasi yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dan selanjutnya diharapkan bisa menjadi agen/informan untuk memberi masukkan/pengetahuan kepada masyarakat umum tentang seluruh mekanisme dan tahapan Pemilukada serta arti penting Pemilukada bagi kesinambungan pembangunan serta masa depan kita bersama.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat bagi peserta sosialisasi yang dilakukan secara simbolis kepada perwakilan peserta yaitu kepada guru dan siswa oleh ketua KPU Kab upaten Sikka dan ketua Pokja Sosialisasi Pemilu Kabupaten Sikka. [KPU SIKKA]

KPUD Sikka Siap Sukseskan Pilkada

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Sikka, Albertus Ben Bao mengatakan lembaga yang dipimpinnya siap menyukseskan Pilkada Sikka 2013. Bao mengatakan ini dalam seminar sehari yang digelar KPUD Sikka di Hotel Silvya Maumere, Kamis (19/7). Seminar bertema "Eksitensi Partai Politik dalam Konstelasi Politik Menuju Pemilu Kada Sikka 2013" ini dibuka Bupati Sikka, Sosimus Mitang. Sementara tampil sebagai narasumber Dosen Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Marianus Gaharpung, Wakil Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas dan KPUD Sikka, Albertus Ben Bao.

Dalam sambutannya, Bupati Sosimus Mitang meminta elemen warga Sikka, terutama KPUD dan partai politik, mengamankan dan menyukseskan tahapan proses pemilu, melancarkan pemilu dan berperilaku santun terhadap partai politik dan para kandidat yang maju dalam suksesi."Saya menghimbau seluruh pemangku kepentingan baik masyarakat dari pelbagai elemen, partai politik, KPUD sebagai penyelenggara, lembaga pengawas, para peminat jabatan bupati, serta para birokrat, agar mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyukseskan pilkada Sikka," katanya.

Sementara Albert Ben Bao menyampaikan beberapa tahapan pemilu yang akan dilalui, yakni pemuktahiran data pemilih, tahapan pencalonan, tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Ia juga mengingatkan para pemimpin parpol untuk memperhatikan masalah kepengurusan ganda dan menyiapkan figur calon sesuai aturan partai demi menghindari terjadinya polemik. Albert mensinyalir ada empat parpol di Sikka yang bermasalah baik karena nomenklatur nama partai berubah, maupun karena kepengurusan ganda. Keempat partai itu adalah PKDI, PKP, PPD, dan PDP.

Selain itu, Albert menggarisbawahi pentingnya keberadaan saksi dan mekanisme penghitungan suara secara online.

Gaharpung dalam materinya yang bertajuk, "Implementasi Etika dan Moral Politik demi Terwujudnya Demokrasi Anti Kekerasan pada Pemilukada", menekankan pentingnya pendidikan politik, komunikasi politik, penyerapan dan penyaluran aspirasi politik, partisipasi politik warga negara dan rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi. Selain itu ia menegaskan bahwa kandidat harus bermoral dan beretika.

"Masyarakat mendambakan pemimpin yang baik. Sistem politik yang baik dan bersih harus dibangun," kata Marianus Gaharpung.

Sedangkan Andreas Agas menekankan bahwa yang berwenang untuk menetapkan kandidat adalah pengurus partai yang punya legitimasi secara hukum yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu para kandidat diberikan kesempatan hukum untuk meproses oknum-oknum pengurus partai yang merugikan dirinya.

Seminar sehari itu mendapat banyak masukan dari peserta seminar, diantaranya Deddy da Silva, EP da Gomez dan beberapa peserta lainnya.

Hadir dalam seminar ini: Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Wakil Ketua DPRD Sikka Alexander Longginus, Mantan Ketua DPRD A.M. Keupung, anggota DPRD Sikka, Siflan Angi, Markus Melo, Paulus Nong Susar, Ambros Dan, pimpinan parpol, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, aktivis LSM, pemuda dan pers.(flores pos)

Pelaksanaan Pilkada gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Pilkada Sikka periode 2013-2018 akan dilaksanakan serempak pada 2013. Hal itu ditegaskan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT Johanes Depa di Kupang, Jumat (20/4).

Ia menjelaskan, pelaksanaan serempak Pilgub NTT dan Pilkada Sikka di Pulau Flores itu mengacu pada UU No 12 Tahun 2008 hasil revisi UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Dalam Pasal 235 Ayat (2) UU tersebut mengamanatkan agar pemilu kepala daerah yang berlangsung dalam waktu berdekatan agar digabung demi penghematan anggaran negara.

Sidang paripurna DPR telah mengesahkan RUU Pemilu menjadi Undang-undang menggantikan Undang-undang No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu. Beberapa aturan main Pemilu 2014 berbeda dengan 2009.

Dalam Undang-undang No 10 Tahun 2008 besaran Parliamentary Threshold (PT) sebesar 2,5 persen, kini bertambah menjadi 3,5 persen. Sistem pemilu terbuka tetap dipertahankan, kuota kursi per dapil dan sistem penghitungan pun tidak ada yang berubah dengan Pemilu 2009.